Suarawanita.com – Ahmed Al-Kaf, atau secara lengkap dikenal sebagai Ahmed Abu Bakar Said Al-Kaf, adalah salah satu wasit sepak bola profesional dari Oman yang namanya semakin dikenal dalam dunia sepak bola internasional.

Lahir pada 6 Maret 1983, Al-Kaf telah lama berkiprah di dunia perwasitan, memulai kariernya di liga domestik Oman pada 2008.

Hanya dua tahun setelah debutnya, ia diangkat sebagai wasit berlisensi FIFA pada 2010, sebuah pencapaian besar yang menempatkannya dalam jajaran wasit internasional terkemuka.

Karier Internasional dan Penghargaan

Al-Kaf telah memimpin banyak pertandingan penting di tingkat internasional, termasuk di Liga Champions Asia dan berbagai turnamen FIFA.

Salah satu puncak kariernya adalah saat ia menjadi wasit dalam final leg kedua Liga Champions AFC 2018.

Prestasi ini menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan FIFA kepada Al-Kaf, yang diakui atas konsistensi dan ketegasannya dalam memimpin pertandingan-pertandingan besar.

Pada 2024, ia masuk dalam daftar awal wasit yang dipertimbangkan untuk memimpin pertandingan di Piala Dunia FIFA 2026, sebuah pencapaian yang menggarisbawahi reputasinya sebagai salah satu wasit terbaik dari Asia.

Rekam Jejak Kontroversial

Meskipun prestasinya tidak diragukan, Al-Kaf kerap kali terlibat dalam sejumlah kontroversi selama kariernya.

Salah satu insiden paling diingat adalah ketika ia memimpin pertandingan antara Arab Saudi melawan Thailand pada Piala Asia U-20 2020.

Keputusan memberikan penalti kepada Arab Saudi di menit-menit akhir pertandingan tersebut menuai protes dari banyak pihak, termasuk Asosiasi Sepak Bola Thailand yang mempertanyakan integritas keputusannya.

VAR (Video Assistant Referee) terlibat dalam insiden tersebut, namun Al-Kaf sendiri tidak mengecek monitor VAR secara langsung, yang menambah kecaman terhadap dirinya.

Kontroversi lainnya terjadi pada Oktober 2024 saat Al-Kaf memimpin pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Bahrain dan Indonesia.

Indonesia hampir menang dengan skor 2-1, namun pertandingan berakhir imbang 2-2 setelah Bahrain mencetak gol di menit tambahan waktu yang diperdebatkan.

Keputusan Al-Kaf untuk memperpanjang waktu tambahan lebih dari yang telah diberikan menjadi sorotan, dan Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengirimkan surat protes resmi kepada FIFA.

Gaya Kepemimpinan

Al-Kaf dikenal sebagai wasit yang tegas dalam memberikan kartu disiplin. Dalam 114 pertandingan yang pernah ia pimpin, ia telah mengeluarkan 343 kartu kuning dan 10 kartu merah, yang mencerminkan kecenderungannya untuk menjaga kedisiplinan di lapangan.

Gaya kepemimpinannya yang tanpa kompromi membuatnya sering dikritik oleh tim-tim yang merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan yang dianggap terlalu keras atau kontroversial.

Harapan untuk Piala Dunia 2026

Meski sering menjadi subjek kontroversi, Ahmed Al-Kaf tetap dianggap sebagai salah satu wasit terkemuka dari kawasan Asia.

Dengan masuknya namanya dalam daftar awal calon wasit Piala Dunia 2026, ia memiliki kesempatan untuk memperbaiki citranya di panggung dunia.

FIFA sendiri sangat selektif dalam memilih wasit untuk Piala Dunia, dan dengan pengalamannya, Al-Kaf memiliki peluang besar untuk lolos seleksi akhir​.

Secara keseluruhan, Ahmed Al-Kaf adalah sosok wasit yang penuh dengan prestasi dan tantangan.

Ia menjadi contoh bagaimana peran wasit dalam sepak bola sangat krusial, baik dalam memutuskan hasil pertandingan maupun menjaga integritas olahraga.

Dengan karier yang terus berkembang, ia akan terus menjadi sorotan dalam beberapa tahun mendatang.***