Pendopo Satria Djowitan Gelar Sarasehan Jemparingan

Suara Wanita – Sabtu (18/4) pagi, Sasana Satria Djowitan di Wirobrajan, Yogyakarta nampak lebih ramai dari biasanya. Lalu lalang beberapa orang yang mengenakan pakaian adat sesekali terlihat dari depan gerbang, menandakan jika memang sedang ada hajat besar yang digelar di sana.

Pak Hery, sang pendiri Sasana Satria Djowitan juga terlihat sibuk. Ia berulang kali memastikan semua keperluan di pagi itu telah tersedia.

Termasuk dalam hal penataan kursi serta panggung yang nantinya akan digunakan untuk menggelar Sarasehan bersama para penggiat olahraga panahan tradisional khas Kerajaan Mataram, yang akrab disebut Jemparingan.

“Sebenarnya Sarasehan ini akan berlangsung pada 12 Maret kemarin, namun setelah melalui sejumlah pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk diadakan hari ini,” ucap pemilik nama lengkap Herymawan .S. itu dengan senyum ramahnya.

Baca juga: Menggali Makna di Balik Profesi Abdi Dalem

Suasana di acara Sarasehan Jemparingan, Satrio Djowitan, Yogyakarta
Suasana di acara Sarasehan Jemparingan, Satrio Djowitan, Yogyakarta

Sebelum Sarasehan dimulai, para hadirin dipersilahkan untuk bermain bersama. Tembakan-tembakan jitu nampak berulang kali lahir dari bidikan tajam mereka, terutama dari para senior, yang sontak menghadirkan rasa kagum kepada sorot-sorot mata yang menyaksikannya.

Meski hujan beberapa kali menjeda permainan, suasana tetap terasa seru dan penuh kehangatan. Ragam candaan pun keluar dari satu sama lain, tanpa ada pembatas, yang pada akhirnya semakin meningkatkan keakraban.

Usai permainan selesai, kesemua tamu undangan tanpa terkecuali melakukan santap siang untuk mengisi tenaga. Acara pun kemudian berlanjut ke sajian utama, yakni Sarasehan.

(Kedua dari Kiri Depan: Bpk. Tukiman, Bpk. Eddy Roostopo, Bpk. Harrys Yasin, dan Bpk. Joko Triyanto)

Sarasehan kali ini diisi oleh tokoh senior Jemparingan seperti Bpk. Eddy Roostopo, Bpk. Joko Triyanto, Bpk. Tukiman, dan Bpk Harrys Yasin yang jauh-jauh datang dari Tangerang.

Sejumlah isu didiskusikan dalam acara tersebut. Salah satunya pertimbangan untuk membawa Jemparingan ke ranah prestasi, serta memastikan keautentikan dari Jemparingan itu sendiri.

“Ini merupakan sebuah tugas besar, yang harus kita emban bersama-sama,” tutur Bpk. Eddy di akhir acara.