Studi: Anak-anak yang Lahir dari Embrio Beku, Mungkin Memiliki Risiko Kanker

Suara Wanita – Anak-anak yang lahir sebagai hasil dari prosedur kesuburan, yang melibatkan embrio beku, mungkin memiliki risiko kanker yang lebih tinggi, lapor peneliti Swedia.

“Risiko individu rendah, sementara pada tingkat populasi mungkin berdampak karena adanya peningkatan besar dalam siklus beku, setelah reproduksi dibantu,” kata rekan penulis studi, Ulla-Britt Wennerholm dari departemen kebidanan dan ginekologi di University of Gothenburg.

“Tidak ada peningkatan kanker yang ditemukan di antara anak-anak yang lahir setelah teknik reproduksi berbantuan secara keseluruhan,” katanya.

Temuan baru ini dipublikasikan secara online Kamis di PLOS Medicine. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir setelah transfer beku-cair mungkin memiliki risiko kesehatan jangka pendek yang lebih tinggi, tetapi risiko jangka panjang masih kurang jelas.

Baca juga: Riwayat Keluarga dengan Gangguan Kejiwaan dapat Tingkatkan Risiko Depresi Pascamelahirkan

Untuk studi ini, para peneliti menganalisis data medis dari lebih dari 7,9 juta anak-anak di Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia. Dari jumlah tersebut, sekitar 172.000 lahir sebagai hasil dari teknologi reproduksi berbantuan (ART), termasuk 22.630 lahir setelah transfer beku-cair.

Anak-anak yang lahir setelah transfer embrio beku-cair, disebut berada pada risiko kanker yang lebih tinggi daripada anak-anak yang lahir setelah transfer embrio segar atau dikandung tanpa ART.

Namun, para peneliti menekankan, risiko kanker secara keseluruhan tidak lebih tinggi bagi mereka yang dikandung melalui ART.

Kanker yang paling umum terlihat dalam penelitian ini adalah leukemia dan tumor sistem saraf pusat.

Para peneliti mengatakan, hasil penelitian ini harus dilihat dengan hati-hati karena jumlah anak yang terkena kanker rendah, dengan keseluruhan 48 kasus.

Studi lebih lanjut akan diperlukan untuk mengkonfirmasi kemungkinan hubungan antara kanker dan transfer beku-cair, serta mekanisme biologis yang mendasari risiko.