Mengabaikan Khasiat Vitalitas di Warung Sate Jaran Pak Kuntjoro
Review Sate Jaran Pak Kuntjoro
Suara Wanita – Ini adalah kisah 3 tahun lalu, tepat di tanggal yang sama.
Kala itu, Yogyakarta tengah sepi. Rintikan hujan membuat sisa energi kami yang sedang berlibur jadi luntur. Penyelamatnya hanya satu, yaitu makanan enak.
Alhasil, begitu selesai mengobrol, kami memutuskan untuk melanjutkan petualangan kuliner. Tujuannya bukan main unik, yaitu Sate Jaran alias Sate Kuda.
Masih dengan semangat liburan, kami menerobos hujan menuju Warung Sate Jaran Pak Kuntjoro di kawasan Kranggan.
Saya sedikit kaget saat tahu kalau warung ini sudah berdiri sejak 1997 silam. Harganya ketika itu masih sekitar Rp 2500 per sepuluh tusuk. Mungkin sepuluh kali lipat lebih murah dari harga yang sekarang.
Baca juga:
- 5 Kafe Instagramable di Jakarta, Asyik untuk Foto-foto!
- Nih Ladies! Makanan Anti Aging yang Baik untuk Usia 40-an
- Mau Hangout sambil Nikmati Hidangan Lezat Pizza Hut? Cek Outlet Ini
Menurut orang sekitar, tak banyak yang berubah dari warung rakyat ini. Bentuknya tetap sederhana dan ramah seperti dulu.
Saya sesekali melihat beberapa guntingan koran yang dipigura dan dipajang dengan rapi di tembok. Isinya kebanyakan bercerita tentang sejarah warung dan khasiat dari sate kuda. Mulai dari mengobati migrain, asma, sampai meningkatkan vitalitas.
Menarik memang. Tapi saya lebih penasaran dengan racikan yang konon sudah diramu sejak dua dekade lalu.
Hasilnya? Sesuai ekspektasi seorang pecinta daging. Memuaskan dan mengenyangkan. Terserahlah urusan vitalitas.